Assalamualaikum wr.wb. dan Salam Satu Jiwa

Selamat datang diblog kami, disini kita akan bertukar pikiran tentang pengetahuan. Karena ilmu merupakan sesuatu yang berguna bagi kehidupan kita, dengan ilmu kita juga akan lebih mudah tahu tentang sesuatu yang sebelumnya tidak kita ketahui. Maka berbagi ilmulah untuk semua orang.

Sabtu, 10 Juli 2010

Air yang baik untuk beton

teknik sipilJuly 9th, 2010 |
Air merupakan bahan dasar yang sangat penting dalam pembuatan konstruksi bahan bangunan dengan struktur beton bertulang.
Pada konstruksi beton, Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen sehingga dapat menjadi bahan perekat antara agregat halus ( pasir), agregat kasar (kerikil) serta bahan campuran betob lainya
Sedangkan pada konstruksi baja air digunakan sebagai bahan pencuci profil baja dari kotorran yang timbul akibat penyimpanan maupun pada saat distribusi baja.
Dalam memilih membuat konstruksi beton harus digunakan air yang baik sehingga dapat tercipta beton yang kuat serta tahan lama.
Air yang baik untuk untuk campuran beton bertulang sebaiknya harus memenuhi persyaratan standar nasional indonesia
( SK-SNI – S – 04 – 1989 – F) yaitu sebagai berikut :
  • Air harus bersih
  • Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 2 gram /liter.
  • Tidak mengandung lumpur minyak dan benda terapan lain yang bisa dilihat secara visual.
  • Tidak mengandung garam yang dapat merusak beton (asam organik) lebih
  • dari 15 gram / liter.
  • Tidak mengadung senyawa sulfat lebih dari 1 gram / liter.
  • Tidak mengandung chlorida (cl) lebih dari 0,5 gram / liter.
Air yang digunakan sebaiknya dari jenis air tawar karena air asin/air laut mempunyai kadar garam yang tinggi sehingga dapat mengakibatkan besi tulangan berkarat dan konstruksi beton tidak mempunyai kekuatan optimal karena pemilihan air yang salah pada saat pelaksanaan.
dengan demikian sebuah konstruksi bangunan yang kuat diawali dari pemilihan air yang baik sebagai bahan bangunan.

Pasir Untuk Beton Harus Yang Baik

Pasir merupakan agregat alami yang berasal dari letusan gunung berapi,
sungai, dalam tanah dan pantai oleh karena itu pasir dapat digolongkan dalam tiga
macam yaitu pasir galian, pasir laut dan pasir sungai.
Pada konstruksi bahan bangunan pasir digunakan sebagai agregat halus dalam campuran beton, bahan spesi perekat pasangan bata maupun keramik, pasir urug, screed lantai dll.
Menurut standar nasional indonesia (SK SNI – S – 04 – 1989 – F : 28) disebutkan mengenai
persyaratan pasir atau agregat halus yang baik sebagai bahan bangunan adalah sebagai berikut :
  • Agregat halus harus terdiri dari butiran yang tajam dan keras dengan indeks
kekerasan < 2,2.
  • Sifat kekal apabila diuji dengan larutan jenuh garam sulfat sebagai berikut:
  • jika dipakai natriun sufat bagian hancur maksimal 12%.
  • jika dipakai magnesium sulfat bagian halus maksimal 10%.
  • Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dan apabila pasir mengandung
lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci.
  • Pasir tidak boleh mengadung bahan-bahan organik terlalu banyak, yang harus
dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrans–Harder dengan larutan jenuh
NaOH 3%.
  • Susunan besar butir pasir mempunyai modulus kehalusan antara 1,5 sampai
3,8 dan terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam.
  • Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi reaksi pasir terhadap alkali
harus negatif.
  • Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua mutu
beton kecuali dengan petunjuk dari lembaga pemerintahan bahan bangunan
yang diakui.
16
  • Agreagat halus yang digunakan untuk plesteran dan spesi terapan harus
memenuhi persyaratan pasir pasangan.
pasir
Syarat Batas Gradasi Pasir
Lubang ayakan (mm) Berat Tembus Komulatif (%)
Zone 1 Zone 2
Zone 3 Zone 4
Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas
10 100 100 100 100 100 100 100 100
4.8 90 100 90 100 90 100 95 100
2.4 60 95 75 100 80 100 95 100
1.2 30 70 55 100 75 100 90 100
0.6 15 34 35 59 60 79 80 100
0.3 5 20 8 30 12 40 15 50
0.15 0 10 0 10 0 10 0 15
Keterangan :
Zone 1 = Pasir Kasar
Zone 2 = Pasir Agak Kasar
Zone 3 = Pasir Halus
Zone 4 = Pasir Agak Halus